cari

Diberdayakan oleh Blogger.

UM the learning of univerty

Cari

RSS

Contoh Pelatihan di PKBM


Program PKBM Aisyiyah Dau Malang Mengadakan Pelatihan Kursus Menjahit

IMG1467A
Peserta Kursus sedang Praktik Pengukuran
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ‘Aisyiyah Dau Malang merupakan institusi pendidikan non formal yang didirikan sebagai sarana belajar untuk pengembangan keterampilan masyarakat seperti keterampilan baca tulis, menjahit, mendidirikan usaha, dan keterampilan lain yang dibutuhkan masyarakat pada umumnya. PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang adalah institusi pendidikan non formal dibawah naungan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Malang. PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang dipandang strategis dalam membantu mewujudkan keterampilan masyarakat dengan alasan: (1) berada pada daerah yang kondusif untuk belajar mengajar, (2) memiliki SDM yang mempuni dalam mengajar dan mendampingi masyarakat, dan (3) tingginya minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang didirikan pada bulan Januari tahun 2012. Pendirian PKBM ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya: (1) Daerah Kabupaten Malang masih minim akan keberadaan PKBM, (2) Masyarakat Kabupaten Malang sangat membutuhkan media belajara seperti PKBM, dan (3) masyarakat Kabupaten Malang khususnya di desa-desa terplosok tergolong tinggi angka buta aksara dan minim keterampilan. Atas dasar tersebut, beberapa pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Dau Malang berinisiatif mendirikan PKBM. PKBM ini masih tergolong mudah, namun telah menjalankan program kursus menjahit. Kursus menjahit merupakan program pertama yang dijalankan oleh PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang.
Pengurus PKBM 'Aisyiyah Dau Malang Rapat Konsep Kursus Menjahit Tahap I, 2011
Pengurus PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang Rapat Konsep Kursus Menjahit Tahap I, 2011
Peserta kursus terdapat 29 orang. Peserta tersebut adalah masyarakat yang ada di sekitar Kecamatan Dau Malang.  Kursus dijalankan selama tiga bulan. Dalam kurun waktu tersebut PKBM ‘Asyiyah Dau Malang mampu mewujudkan keterampilan menjahit bagi masyarakat sekitar Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Peserta mampu membuat pola baju, pola jilbab, dan pola rok. Selain membuat pola, peserta juga mampu menjahit dengan baik dan sempurna. Sebagai upaya yang berorientasi berkelanjutan, peserta kursus yang telah dibekali keterampilan menjahit tersebut didistribusikan pada mitra usaha konveksi. Langkah ini perlu dilakukan agar keterampilan yang didapatkan melalui program kursus menjahit tidak sia-sia. Selain didistribusikan pada mitra usaha konveksi, PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang memberikan bantuan berupa peminjaman mesin jahit kepada peserta kursus sebagai modal awal rintisan usaha konveksi secara mandiri.
Dalam menjalankan program di atas terdapat kendala utama yang dihadapi PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang, yakni keterbatasan fasilitas pendukung yang dimiliki seperti mesin menjahit, tempat kursus yang sangat sempit, tutor kursus masih sangat sedikit, dan terdapat beberapa peserta kursus yang minim akan pengetahuan teknologi informasi seperti computer dan internet. Kendala-kendala tersebut diatasi dengan bijak oleh PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang dengan memberdayakan Sumber Daya Manusia yang dimiliki.
Kantor PKBM 'Aisyiyah Dau Malang, Perum Pondok Indah Sengkaling Malang
Kantor PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang, Perum Pondok Indah Sengkaling Malang
PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang melakukan pemberdayaan masyrakat melalui program kursus menjahit seperti dijelaskan di atas dipandang sebagai program strategis, karena keterampilan menjahit sangat prospek untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu khususnya, dengan alasan: (1) di era sekarang ini masyarakat memiliki trand menggunakan pakaian hasil dari jahitan atau konveksi, (2) kebutuhan pelajar terhadap pakaian sekolah hasil jahitan atau konveksi sangat tinggi, (3) kebutuhan kantoran terhadap pakaian dinas hasil jahitan atau konveksi sangat tinggi, dan (4) perkembangan teknologi informasi sebagai pendukung keteranpilan menjahit sangat menjanjikan untuk membangun usaha konveksi.
Sebagai langkah dalam memperkuat dan mengembangkan usaha konveksi yang dikelolah oleh PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang melalui peserta kursus menjahit yang sukses menguasai keterampilan menjahit, maka dibutuhkan mitra.  Berdasarkan hasil survei dan diskusi Tim IbM, bahwa mitra yang memiliki spirit wirausaha yang sama, saling melengkapi akan ketersedian bahan baku, saling melengkapi akan ketersedian sumber daya yang ada, dan saling menguntungkan secara ekonomi, adalah Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Dau Malang, dengan alasan: (1) Secara geografis PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang dengan Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Dau Malang sangat dekat, sehingga akses dalam membangun hubungan sangat lancer, (2) Kedua lembaga tersebut memiliki pemahan yang sama tentang arah pengembangan usaha, (3) Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Dau Malang memiliki gedung yang dapat dimanfaatkan oleh PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang, (4) Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Dau Malang memiliki banyak mitra dengan
Mesin Jahit PKBM 'Aisyiyah Dau Malang. Mesin Jahit ini hasil swadaya pengurus Aisyiyah Dau Malang.
Mesin Jahit PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang. Mesin Jahit ini hasil swadaya pengurus Aisyiyah Dau Malang.
institusi pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang sebagai tempat pemasaran hasil karya peserta kursus menjahit baik yang dihasilkan pada usaha konveksi orang lain maupun dihasilkan melalui usaha mandiri, dan (5) Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Dau Malang memiliki banyak SDM  yang dapat diberdayakan dengan saling menguntungkan.
Melalui pengusulan IbM ini diharapkan dapat membantu PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang dan Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Dau Malang untuk mengembangkan program kursus menjahit dan mampu mewujudkan usaha konveksi mandiri bagi peserta kursus menjahit yang diselenggarakan oleh PKBM ‘Aisyiyah Dau Malang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar